“Operating Performance Analysis of Honda Motor Co., Ltd. and Yamaha Motor Co., Ltd.“
MansarPost – Brosist sekalian,, masih melanjutkan artikel kemarin tentang analisis profitablitas [ROI] Honda Global dan Yamaha Global di sini,, sekarang kita lanjut ke analisis kedua brosist, yakni analisis untuk mengevaluasi kinerja operasional perusahaan… Mansarpost ingatkan lagi bahwa, Honda dan Yamaha disini maksudnya adalah Honda Global (Honda Motor Co., Ltd.) dan Yamaha Global ya (Yamaha Motor Co., Ltd.) untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013,, bukan Honda Indonesia (AHM) dan Yamaha Indonesia (YIMM)… Okkkeeehh,, langsung saja ya scroll ke bawah… 😀
Honda vs Yamaha – Kinerja Operasi
Sebetulnya kalo kinerja operasi ini sudah jelas ya, tidak perlu dijelaskan panjang lebar seperti halnya ROI – ROA – ROE kemarin,, yaitu untuk menilai atau mengevaluasi kinerja perusahaan yang biasanya diukur dengan laba.. Namun kalo cuma laba doang nga fair dong rasanya (Perusahaan Besar = Laba Besar,, Perusahaan Kecil = Laba Kecil),, harus ada pembandingnya juga, dan pembanding yang digunakan yaitu “Penjualan”… Selain itu laba yang digunakan juga beragam brosist,, ada Laba Kotor (Gross Profit),, ada Laba Operasi (Operating Profit) dan ada juga Laba Bersih (Net Profit) seperti yang digunakan pada Rumus ROI… Okke,, langsung kita cek perhitungannya…
Keterangan :
– Data Laba Bersih (Nett Income) yang digunakan adalah Nett Income termasuk Kepentingan Non Pengendali (noncontrolling interest);
– Data Laba Operasi (Operating Income) – Jelas;
– Data Laba Kotor (Operating Income) – Jelas.
Ternyata hasilnya lumayan beragam ya brosist,, untuk margin laba kotor,, Yamaha bisa menjual harga produk dengan jarak yang lumayan jauh dari biayanya (cost), yakni 25,64%,,, jangan dibilang operpret looh ya, karena bisa jadi Yamaha telah melakukan efisiensi dalam menjalankan aktivitas produksinya, sehingga biayanyapun tidak membengkak… Sedangkan Honda sebesar 22,60%, agak lebih kecil di bawah Yamaha,, dan inipun artinya belum tentu karena ketidakefisienan,, bisa jadi Honda memasang margin yang lebih rendah karena doi yakin marketnya bakal lebih besar, sehingga walaupun untungnya kecil, tapi pelanggan banyak…
Yang justru harus diperhatikan adalah kelanjutan setelah gross margin brosist,, dimana justru untuk operating income dan nett income margin Honda malah lebih besar dibandingkan Yamaha….Itu tandanya beban operasional dan non operasionalnya seperti Beban Penjualan, Beban Administrasi, Beban Bunga dll Honda persentasenya terhadap Penjualan lebih kecil dibanding Yamaha… Mungkin dalam kegiatan produksinya Yamaha sudah bagus,, namun untuk kegiatan Operasional sepertinya Yamaha harus lebih banyak melakukan efisiensi… IMHO…
Okkeee,, sekian brosist,, monggo dikoreksi jika salah…. 😀
Sumber : Laporan Keuangan Honda Motor Co., Ltd. dan Yamaha Motor Co., Ltd. Tahun 2013
Data Pendukung :
Pemakai saja
6 November 2014 at 9:52 pm
Kalau dari kacamata awam, yamaha operpret, ngambil untungnya kebanyakan. Seperti selisih antara NJKB R15 dengan harga OTR-nya jauh lebih tinggi dibanding CBR.
SukaSuka
ardiantoyugo
6 November 2014 at 11:00 pm
Jos…
http://ardiantoyugo.com/2014/11/06/honda-rc213vs-motor-motogp-versi-jalan-raya/
SukaSuka
mansarpost
7 November 2014 at 6:47 am
Joss gandozzzz…..
SukaSuka
lekdjie mumet-ndhase.com
7 November 2014 at 6:26 am
Ga mudeng sayah…
SukaSuka
mansarpost
7 November 2014 at 6:47 am
Bagian mananya masbro… 😀
SukaSuka
arlong
12 Desember 2014 at 2:51 am
beat lawas akhirnya discontinue juga bang, di blognya pertamax7 katanya gitu.
SukaSuka
mansarpost
12 Desember 2014 at 9:10 am
yuuupp,, bener bang… didiscountinue,, tapi secara desain Beat lawas masih produksi, cuma mesinnya udah esp…
Trims masbrooo koreksinya…
SukaSuka