Inikah Alasan Kenapa Ekspor Roda Dua Indonesia Memble….??
Is This the Reason Why Indonesia Motorcycle Export too Bad….??
MansarPost – Sobat pembaca setia mansarpost,, pasar otomotif khususnya roda dua di Indonesia berkembang sangat pesat, penjualan selalu tumbuh walaupun sempat ada beberapa hal yang menghambat laju pertumbuhannya, namun tren-nya tetap positif, tidak menurun… Mantaap memang, karena itu tandanya perekonomian tetap bertumbuh sehingga produk di pasar masih tetap bisa diserap dengan baik… Satu hal yang sangat disayangkan adalah pertumbuhan tersebut tidak diiringi dengan pertumbuhan ekspornya,, hanya berkutat pada pasar domestik saja… Naaaahhh pertanyaannya sekarang adalah,, kenapa hal tersebut bisa terjadi,, apa memang pasar ekspor kurang sekseeehh,, atau ada alasan lain….?? Berikut alasannya ala mansarpost…
Kualitas Produk
Ini adalah hal pertama kali yang harus dipertanyakan dalam upaya mengekspor suatu produk… Apakah kualitas produk yang akan diekspor sudah bisa memenuhi standar yang ditetapkan “disana”….?? Mungkin saja negara diluar Indonesia sana pengen banget mengimpor produk motor dari Indonesia,, namun ketika diuji oleh pihak berwenang, cuma dapet bintang 1 dari skala 5,, gimana mau tembus ke pasar negara luar,, ya tooohh… Mungkin hanya negara-negara tertentu yang standar kualitasnya dibawah Indonesia saja yang bisa ditembus ya… Kalo mau menembus semua, ya kualitasnya harus lebih baik dari semuanya,, minimal sama….
Perbedaan Selera atas Produk
Dalam suatu negara,, biasanya produk yang berkembang di negara tersebut adalah produk yang bisa diterima oleh budaya masyarakat tersebut… Pihak pabrikan-pun dalam membuat produk untuk pasar domestik, pendekatan surveinya didasarkan pada selera pasar domestik,, katakanlah ukuran velg 14 untu matik, seat height yang tidak terlalu tinggi, posisi lampu utama, desain yang meng-Indonesia, dll… Naaaahh indikator-indikator tersebut pasti berbeda antar suatu negara,, katakanlah di Eropa, mereka lebih suka desain yang elegan, selain itu seat height-nya juga harus menyesuaikan postur kebanyakan orang disana, yakni lebih tinggi dari seat height versi Indonesia… Di Indonesia mungkin Suzuki Nex Address dirasa agak tinggi/jinjit bagi sebagian orang,, namun di Eropa sana mungkin itu matik masih dianggap “mungil”… Naaahh perbedaan preferensi inilah yang menyebabkan tidak semua yang baik “disini” bisa diterima “disana”,, mungkin hanya sebagian kecil saja yang sama…
Harga yang Kurang Kompetitif
Perkara terkait harga ini erat hubungannya dengan yang namanya “basis produksi” suatu produk… Jadi dalam hal “basis produksi” yang menjadi perhatian utama adalah jumlah produksinya yang cenderung sangat-sangat besar sehingga nantinya biaya produksi jauh lebih efisien ketimbang dengan memproduksi “beberapa” unit saja… Naaaahh masalahnya adalah “basis produksi” itu belum ada di Indonesia, ada siihh namun skalanya masih sangat kecil dan khusus hanya pada segmen-segmen tertentu yang kini mulai menggeliat seperti basis produksi global atas Yamaha R25, Suzuki Nex Address dll… Selain itu perkara basis produksi juga berhubungan erat dengan kualitas produksi,, jika faktor kualitas belum terpenuhi, ya faktor basis produksi-pun belum bisa diwujudkan…
Kelemahan Birokrasi
Satu lagi niihh brosist,, belom sreg kayaknya kalo belom meng-kambinghitam-kan birokrasi… Yuuuupp,, faktor birokrasi yang masih dirasa agak berbelit-libet juga turut andil dalam lesunya segmen ekspor roda dua tanah air,, bahkan bidang-bidang yang lain juga, wong pintunya sarua kok…
Naaaahhh,, itu saja kiranya alasan-alasan ala mansarpost,, bagi yang mau menambahkan monggo ditambahkan,, semoga masalah-masalah teknis yang bisa diselesaikan ya diselesaikan sehingga pasar ekspor roda dua bisa memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan bangsa ini…
Salam Indonesia…
BACA JUGA :
- Honda Mengirimkan “Bala Tentaranya” ke Negara Filipina – Kayak Aliansi Sinobi aja Niiih.. 😀
- Calon Honda Sonic Reborn (CS150 RS) Bakal Diekspor ke Filipina..?? Disana Model Ayam Jago Memang Tumbuh Subur..
- Mantaaap,, Baru 2 Bulan Ekspor Sepedamotor Indonesia Sudah Tembus 61% Pencapaian Ekspor Tahun 2014] – AISI
- Suzuki ditantang Pemerintah Buat Ekspor Motor diatas 250cc,,, Coba tantang Pemimpin Pasar juga dong…
- Ekspor Sepedamotor Indonesia Naik 53% [AISI – 2014]
- Flagship – CBU – Pricing Strategy, Ketika “Harga” Menjadi Value… [Opini]
- Akankah New Honda Vario 150/125 Menembus Pasar Ekspor Seperti Halnya Produk-Produk Kompetitor….??
lekdjie mumet-ndhase.com
7 Desember 2014 at 8:49 am
Hmm,karena pasar terbesar itu di indonesia..ngapain ekspor
http://mumet-ndhase.com/2014/12/06/yamaha-mio-m3-memang-mirip-honda-beat-ya-gimana-kalau-namanya-jadi-mio-beat-sajabiar-mudah/
SukaSuka
mansarpost
7 Desember 2014 at 8:57 am
Huahahaha,, di depan mata udah ada kue besar ya,, ngapain merebutin permen di negara lain… 😀 siiipp…
SukaSuka
KLX Adventure
7 Desember 2014 at 9:24 am
Sibuk ekspor nanti pasar sini diserbu negara lain. Wkwkkwkwkwkk
========
“VIAR Jelajah Indonesia”, Cara Ampuh Promosikan Motor Trail VIAR http://klxadventure.com/2014/12/07/viar-jelajah-indonesia-cara-ampuh-promosikan-motor-trail-viar/
SukaSuka
mansarpost
7 Desember 2014 at 9:27 am
Ohh iya ya,, pertahanan kudu kuat biar nga digempur… 😀 mantaaaap…
SukaSuka
datuktoman
7 Desember 2014 at 10:20 am
Iya iya bener…
SukaSuka
mansarpost
7 Desember 2014 at 10:26 am
Bisa jadi bisa jadi… 😀
SukaSuka
Victor
7 Desember 2014 at 3:33 pm
kawasaki sering export bro……….. ninin 250 sl sudah menjelajah dari asia tenggara, amerika latin, hingga benua eropa, termasuk inggris raya………….. karena Kawasaki memperhatikan kualitas !!!
SukaSuka
mansarpost
7 Desember 2014 at 4:12 pm
Yuuuup bener banget masbroooo,, cuma dia baru tahun ini banyak banget ekspornya, sama kayak yamaha juga sihh,,, jadi efeknya ke laporan ekspor 2014,, sedangkan data AISI di atas masih yang 2013… 😀
Tapi bener banget,, disinyalir tahun ini jumlah ekspor bakal meningkat drastis, dengan adanya sumbangan dari Ninja RR Mono, R25, R15, NVL, dll…
Trims udah mampir masbrooo… 😀
SukaSuka
sijidewe
7 Desember 2014 at 9:36 am
untuk melayani dalam negeri masih kteter mas bro
http://sijidewe.com/2014/12/06/yang-laris-biasanya-akan-dicontek-siluet-modelnya/
SukaSuka
mansarpost
7 Desember 2014 at 9:41 am
Iya,,, masih kembang kempis ya ngurusin indent… 😀 makjooosss…
SukaSuka
brigade jalan raya
7 Desember 2014 at 10:34 am
katanya sih gaji karyawan pabrik di indonesia tinggi dianding china dan india.
katanya kualitas baja bagus dengan harga kompetitif ga didapat di indonesia. thailand bagus, harga ga jauh beda.
china baja bagus mahal. india baja bagus mahal. kenapa indonesia kebagian tetap kebagian produksi motor global, kek nya kalo dihitung murah. pangsa pasar utama di indonesia sendiri, lalu asia tenggara, terus eropa.
gaji dan kualitas baja.
isu isu nya kalo perdagangan benas dimulai, tenaga kerja vietnam bakal di_hijrah_kan ke sini, karena tenaga mereka murah.
nie mesti efek domino dari krisis multi dimensi di indonesia. korup,lagi. politik ga stabil. illegal SDA, bencana alam, moga cepat berlalu 🙂
SukaSuka
Victor
7 Desember 2014 at 3:35 pm
sales marketingnya yang bicara itu, kalo insinyurnya jelas lebih unggul sono, akui saja
SukaSuka
brigade jalan raya
7 Desember 2014 at 10:49 am
makanya nih mas man, india dan china banyak investor. gaji china dan india yang murah masih bisa menutupi jika produk ingin kualitas nomor 1.
kalo eropa, jepang, kualitas wahid, gaji tinggi, hasilnya kalo mau murah kek honda jazz harus CKD. dan sebagian part diproduksi lokal.
mudahan ajah indonesia bisa mensejahterakan buruh. dijamin kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan pokok tercukupi, jadi perusahaan gaji murah sitik ga apah 🙂
ongkos produksi murah. mau ningkatin kualitas, dan finishing, tambah gajih buruh sitik ga benanin perusahaan.
SukaSuka
mansarpost
7 Desember 2014 at 11:16 am
Jadi memang berat diongkos ya,, padahl di satu sisi pasar dalam negeri besar banget, so seolah menjadi dilema buat para pabrikan…
Kalo buruh vietnam yang hijrah kesini sihh gpp ya,, ekonomi tetep berputar di dalam negeri, yang bahasa kalo basis produksi pindahnya kesana, indonesia cuma pasar,, bisa bahaya niihh, red alert buat pemerintah…
SukaSuka
brigade jalan raya
7 Desember 2014 at 11:32 am
iya. buruh sini harus naikin skill. kalo ga ya selesai.
tapi memang enak kalo sudah pasar bebas. di mata eksportir kek honda bakal jadi jadian bikin moge di mari. yakin deh moge bakal murah. pajak eskpor ga mahal kek nya. yang jelas harga moge kalo diproduksi di mari bisa memangkas harganya yang 2x lipat akibat pajak.
tentang kualitas bisa ditingkatkan. secara bakal banyak investor ke mari. terserah deh prerusahaan lokal tersingkir, buruh lokal juga 😦
karena di mata eksportir indonesia itu strategis. bakal ngalahin china dan india, kek nya. tapi siap ga ya indonesia rakyatnya. tapi jujur moge bakal murah. hehe.
wah bakal banyak varian global diproduksi di indonesia.. 🙂
konsumtif bener yach asia itu. josss
SukaSuka
mansarpost
7 Desember 2014 at 11:45 am
Looohh,, bukannya PPNBM itu nga terkait ekspor-impor mas Brig,, kalo terkait ex-im mungkin biaya yang bisa berkurang IMHO cuma ini… https://mansarpost.com/2014/11/08/pengaruh-afta-terhadap-harga-motor-cbu/
SukaSuka
mansarpost
7 Desember 2014 at 11:46 am
Maksudnya harga yang seolah naik 2 kali lipat itu karena PPNBM, bukan terkait ex-im…
SukaSuka
Mas Sayur
7 Desember 2014 at 12:54 pm
birokrasi nya ganti aja sama biro_jodoh.. pasti rame
*ngumpet….
http://bakulkangkungjpr1.com/2014/12/07/suzuki-nex-address-livery-moto-gpada-bonus-lebih-bagi-pembelinya/comment-page-1/
SukaSuka
mansarpost
7 Desember 2014 at 1:03 pm
Wkwkwkwkwk,, pertumbuhan penduduk bakal melonjak drastis… 😀
SukaSuka