Flagship – CBU – Pricing Strategy, Ketika “Harga” Menjadi Value…
Flagship – CBU – Pricing Strategy [opinion]
MansarPost – Brosist sobat pembaca setia,, beberapa hari yang lalu sudah kita bahas perkara transfer pricing dan kaitannya dengan overprice atau tidaknya suatu produk…
Transfer Pricing dan Overprice [Undervalue]
Jujur saja brosist, dari segi bahasa artikel, saat itu mansarpost memang lebih menekankan kepada sisi kontroversi atas fenomena tersebut,, jadi seolah-olah produk dari pabrikan tertentu itu overprice…
Jika brosist perhatikan kata per kata dari kalimat yang ada, sebetulnya ada sesuatu yang tersembunyi disana… Potongan kalimatnya saat itu adalah sebagai berikut :
“….image overprice yang kini (ingat ya,, “kini”) melekat….”
Sudah ditekankan dalam tanda kurung bahwa image overprice tersebut baru melekat mulai sekarang-sekarang ini setelah harga Yamaha NMAX 150 (rival lokal) menyeruak ke permukaan… Sedang sebelum-sebelumnya,, ya harga sang PCX masih dianggap wajar saja, CBU dan Flagship adalah salah dua alasannya…
CBU dan Flagship,, positioning harga memang agak berbeda di segmen ini… Dalam sudut pandang produk CBU, harga menjadi lebih mahal adalah sebuah konsekuensi, ada biaya tambahan seperti transportasi, bea-bea lain terkait impor dll… Yang unik justru harga dalam sudut pandang produk flagship,, filosofinya flagship ya harus mahal, malah menurut mansarpost harga yang cenderung mahal ini menjadi salah satu senjata dari sang produk flagship, seolah harga yang mahal adalah value yang ditawarkan,, aneh khaaann…?? Ya memang aneh, tapi coba lihat realitanya di lapangan, kenapa produk iphone mahal tapi kok di Indonesia tetap laku keras….?? Hanya kalangan-kalangan tertentu yang bisa membeli produk itu, ada sebuah pride tersendiri dalam produk flagship tersebut… Pun begitu halnya dengan produk-produk flagship dari para pabrikan Jepang di tanah air,, hanya kalangan-kalangan tertentu yang mampu memilikinya…
CBU dan Flagship,, image-nya akan memudar ketika ada rival yang datang secara lokal,, dan masanya akan benar-benar berakhir ketika produk lokal hadir di tanah air… Tugas CBU dan flagship dari sang CBR150 (Thailand) berakhir ketika CBR150 lokal hadir di tanah air… Yang masih ada hanyalah pesonanya…
Sales : “….motor ini (CBR lokal) mesinnya sama kayak motor CBU loohh mas,, tapi harga jauh lebih murah….”
Konsumen : “….wuuiiihh mantaaaap dong mas,, tapi nga di-downgrade khan ya…. ;D “
Dan ingat, ketika CBR150 lokal hadir,, doi sudah tidak lagi bertindak sebagai produk flagship,, doi sudah masuk produk mainstream,, pun begitu halnya dengan sang PCX lokal nantinya jika benar bakal hadir, doi sudah tidak lagi bertindak sebagai produk flagship, tapi mainstream…
Yaaaaahhh,, itulah kiranya opini mansarpost atas produk CBU yang sekaligus bertindak sebagai produk flagship,, intinya harga yang mahal saat itu (dahulu) adalah sesuatu yang wajar dan memang seperti itulah seharusnya,, karena justru itulah (harga mahal) salah satu value yang ditawarkan…
Okkee,, sekian dari mansarpost,, mohon dikoreksi jika salah,, semoga berguna….
BACA JUGA :
- Honda Mengirimkan “Bala Tentaranya” ke Negara Filipina – Kayak Aliansi Sinobi aja Niiih.. 😀
- Tepatkah Jika Harga Motor Produksi Lokal Sama dengan Harga Motor CBU…?? – Contoh Kasus Yamaha R25/MT25
- Calon Honda Sonic Reborn (CS150 RS) Bakal Diekspor ke Filipina..?? Disana Model Ayam Jago Memang Tumbuh Subur..
- Mantaaap,, Baru 2 Bulan Ekspor Sepedamotor Indonesia Sudah Tembus 61% Pencapaian Ekspor Tahun 2014] – AISI
- Suzuki ditantang Pemerintah Buat Ekspor Motor diatas 250cc,,, Coba tantang Pemimpin Pasar juga dong…
- Ekspor Sepedamotor Indonesia Naik 53% [AISI – 2014]
- Honda PCX 200cc….!!! Baaahh Bisa aja Niiihh Sales… 😀
Kobayogas
4 Februari 2015 at 8:56 am
penasaran apakah PCX akan dilokalkan dengan benar-benar plek PCX atau dengan nama dan desain lain…karena nama PCX lokal ini begitu dashyatnya digaungkan…
SukaSuka
mansarpost
4 Februari 2015 at 9:43 am
Yakin om,, tapi ya mungkin kayak CBR150, lokal tapi tampil agak sedikit beda…
SukaSuka
Dankun
4 Februari 2015 at 1:11 pm
jangan2 strategi YIMM gini:
1. Bikin genre baru/produk value (murah basah) biar AHM ngikut.
2. AHM bikin plant baru buat ngimbangi penjualan.
3. Masyarakat mulai jenuh.
4. Plant AHM mulai over produksi karena produk tidak terserap pasar.
For next 10 years:)
“entah kenapa ada pikiran gila kayak gini hahahaha…!!”
SukaSuka
mansarpost
4 Februari 2015 at 10:05 pm
Bikin genre baru di kelas mana niihh kang maksudnya,, kayak NMAX atau kelas yang lainnya…
SukaSuka
iimvixby
4 Februari 2015 at 9:56 pm
Honda “dipaksa” Ngikut Harga yg d pasang Yamaha
http://iimvixby.com/2015/02/04/modifikasi-cbr250r-atau-cbr150r-bisa-mengacu-dari-motor-ini/
SukaSuka
mansarpost
4 Februari 2015 at 10:03 pm
Terima kasih Yamaha… 😀
SukaSuka
jon
5 Februari 2015 at 10:41 pm
bisa jadi ini adalah strategi jangka panjang membuat ahm, bangkrut.. jadi tujuan jangka pendeknya hanya membuat ahm kebingungan menentukan price dan kapasitas produksi.. serta jumlah lini produk yg mau di gelunturkan..
bayangkan ketika suatu perusahaan yg begitu besar, tp hanya bermain dipasar domestik.. dan ketika pasar berada dalam titik jenuh karena terlalu byk pilihan produk dipasar, maka disitu konsumen akan kembali ke basic need, hanya membeli sesuai kebutuhan..
akibatnya.. akan byanyak produk yg tidak terserap pasar padahal sdh diproduksi..
sehingga pabrikan yg paling terkena imbasnya adalah yg memiliki kpasitas prosuksi besar..
contoh kasus adalah nokia yg begitu cepat bangkrut dari masa kejayaanya.. disusul oleh Blackberry yg hampir bangkrut
SukaSuka
mansarpost
6 Februari 2015 at 9:31 am
Bisa jadi bisa jadi,, mungkin ini memang pancingan ya, agar produksi lokal membludak, jika fokusnya masih tetap domestik, maka ketika domestik jenuh, red alert buat pabrikan yang hanya fokus di pasar domestik…
SukaSuka