Untung Rugi Banyaknya Varian Produk yang Digelontor Pabrikan di Pasar – Banyak Motor Banyak Pilihan
Pros and Cons Many Products in Market (Product Extension)
Advantages and Disadvantages More Variant Product
MansarPost – “Banyak anak banyak rejeki” adalah salah satu ungkapan jaman dahulu yang begitu melegenda.. Prakteknya di jaman sekarang, adakalanya ungkapan tersebut berlaku, dan adakalanya juga malah berlaku sebaliknya.. Rejeki akan banyak mengalir jika semua anak yang dimiliki menjadi orang sukses semuanya.. Sebaliknya, kalo anaknya “keblangsak”, ya malah jadi beban orang tua, malah nyusahin..
Hal yang sama juga berlaku di pasar otomotif (roda 2) tanah air.. Banyaknya produk yang dijual, bisa menjadi ladang keuntungan pabrikan jika produk-produk tersebut memang laku semua,, lhaa kalo nga laku…?? Bisa rugi pabrikan, gudangnya penuh, di dealer juga numpuk..
Naaahh,, itu dia sekilas intronya brosist, sekarang yuuk kita telusur lebih jauh terkait kelebihan dan kekurangan atas banyaknya produk yang digelontor oleh pabrikan di pasar yang penuh dengan persaingan..
Kelebihan (Advantages)
– Bisa Mengepung Produk Lawan
Contohnya adalah sandwich strategy,, ketika fitur dan harga produk kompetitor ditekan dari atas dan dari bawah (kalo berantem ibarat keroyokan),, maka kemungkinan untuk bisa menjungkalkan lawan menjadi lebih besar.. Sekalipun strategi ini tidak berhasil, setidaknya pangsa pasar kompetitor bisa sedikit tergerus karena fokus konsumen bisa terpecah karena banyaknya pilihan..
– Menyediakan Banyak Pilihan Bagi Konsumen
Lanjutan dari kelebihan diatas sebetulnya,, jadi semakin banyak produk yang ada di pasar, maka konsumen semakin diuntungkan karena banyaknya pilihan yang ada.. Pokoknya mau yang murah meriah ada, yang mahal ada, yang pure sport ada, yang sport touring juga ada, wess lengkaplah.. Konsumen merasa bahwa kebutuhannya benar-benar bisa dipenuhi pabrikan..
– Sebagai Alat Penyeleksi Produk
Seperti hukum alam, yang paling kuatlah yang akan bertahan.. Naaahh dengan banyaknya produk yang ada di pasar, secara tidak langsung sebetulnya mereka semua saling bersaing.. Produk yang terbaiklah yang akan mendulang penjualan yang paling banyak.. Naaah,, sisanya, daripada merepotkan pabrikan, mending disuntik mati aja.. Jadi produk yang kurang kompetitif secara otomatis akan tersisihkan..
Kekurangan (Disadvantages)
– Butuh Modal yang Besar
Sebetulnya semua kekurangan strategi ini muaranya tetap kepada modal, biaya yang besar, mahal.. Khan jelas,, semakin beragam produk yang disediakan, maka mesin produksinya juga harus lebih banyak karena banyaknya part yang harus diproduksi..
– Biaya Perawatan Tinggi
Semua hal terkait perawatan akan meningkat, biaya training pegawai, biaya pengelolaan stock produk di gudang (persediaan), penyediaan spare secara jangka panjang (jika produk discountinue) dll,, pokoe biaya tinggi laaah..
Inti keberhasilan dalam menjalankan strategi ini adalah efisiensi atau istilahnya cost leadership,, jika segala sesuatu yang sifatnya non value added (baik terhadap produk itu sendiri maupun non value added bagi konsumen) bisa dihindari oleh pabrikan,, maka bukan tidak mungkin pangsa pasar (market share) bisa digenggam karena banyaknya armada tempur di berbagai lini..
Yaaapp,, sekian sekilas pembahasan strategi dari mansarpost,, mohon dikoreksi jika salah,, semoga berguna..
BACA JUGA :
- New Kawasaki Ninja 250 Model Year 2018…!!
- Pilihan Warna New Honda Scoopy 12 inch 2017 – Cerah dan Menarik..
- Inikah Honda Supra X 150 R…?? Rilis di Vietnam dengan Nama Honda Winner 150 R
- All New Honda CBR 150 R (Lokal) Facelift 2016 – Galeri Foto, Spesifikasi Teknis, Harga, Pilihan Warna dll..
- All New Honda CBR 150 R Mayor Facelift 2016 – Tampil Lebih Racy, Masihkah Ergonominya Friendly…?
- Miniatur Sepeda Motor Handmade Salatiga, Bisa Order by Request Brosist.. Motor Trondol Pun Bisa…!!
Paijo
26 April 2015 at 1:42 pm
Joz
SukaSuka
ghost'sokan
27 April 2015 at 3:12 pm
Tapi kualitas&material produknya koq makin downgrade!! “Disitulah kdg sgatlah mnyedihkan”
SukaSuka
mansarpost
27 April 2015 at 3:30 pm
Naaah ini,, jangan sampe karena sudah laku keras, terus kualitasnya menurun, konsumen sudah semakin pintar, bisa membedakan yg berkualitas n yg jual nama brand doang.. Jooos kang.. 😀
SukaSuka