RSS

Honda CBR 250 RR Concept by Young Machine – High Resolution #CBR250RR #LightweightSuperSportConcept #TokyoMotorShow2015

28 Okt
Honda CBR 250 RR Concept by Young Machine – High Resolution #CBR250RR #LightweightSuperSportConcept #TokyoMotorShow2015

MansarPost

Honda CBR 250 RR

Light Weight Super Sports Concept

2 Cylinder Engine with ” Aggressive & Speed ” Shape design

Berikut gambar foto konsep Honda CBR 250 RR dari Young Machine (High Resolution)

Honda cbr 250 rr young machine tokyo motor show 44th 2015 high resolution photo foto studio

Honda CBR 250 RR – Lightweight Supersports Concept (klik untuk memperbesar)

Honda CBR 250 RR - LED Headlight (klik untuk memperbesar)

Honda CBR 250 RR – LED Headlight (klik untuk memperbesar)

Honda CBR 250 RR - Dual Cylinder (klik untuk memperbesar)

Honda CBR 250 RR – Dual Cylinder (klik untuk memperbesar)

Honda CBR 250 RR - Up Side Down Fork (klik untuk memperbesar)

Honda CBR 250 RR – Up Side Down Fork (klik untuk memperbesar)

Honda CBR 250 RR - Sporty Riding Ergonomy (klik untuk memperbesar)

Honda CBR 250 RR – Sporty Riding Ergonomy (klik untuk memperbesar)

image credits : Young Machine Facebook Page

Iklan
 
14 Komentar

Ditulis oleh pada 28 Oktober 2015 inci otomotif, Roda 2, Rumor Produk Baru

 

Tag: , , , ,

14 responses to “Honda CBR 250 RR Concept by Young Machine – High Resolution #CBR250RR #LightweightSuperSportConcept #TokyoMotorShow2015

  1. kongtarapapa

    28 Oktober 2015 at 3:37 pm

    Kayak kucing hitam lari di malam hari

    Copas: Subhanallah.
    ANAK KECIL ITU ADALAH GURU KEHIDUPANKU…
    Tak tahan air mataku menetes …
    Sesudah jumatan aku masih duduk di teras mesjid di salah satu kompleks sekolah.
    Jamaah mesjid sudah sepi, bubar masing-masing dengan kesibukannya.
    Seorang nenek tua menawarkan dagangannya, kue traditional. Satu plastik harganya lima ribu rupiah.
    Aku sebetulnya tidak berminat, tetapi karena kasihan aku beli satu plastik.
    Si nenek penjual kue terlihat letih dan duduk di teras mesjid tak jauh dariku. Kulihat masih banyak dagangannya.
    Tak lama kulihat seorang anak lelaki dari komplek sekolah itu mendatangi si nenek. Aku perkirakan bocah itu baru murid kelas satu atau dua.
    Dialognya dengan si nenek jelas terdengar dari tempat aku duduk.
    “Berapa harganya Nek?”
    “Satu plastik kue Lima ribu, nak”, jawab si nenek.
    Anak kecil itu mengeluarkan uang lima puluh ribuan dari kantongnya dan berkata :
    “Saya beli 10 plastik, ini uangnya, tapi buat Nenek aja kuenya kan bisa dijual lagi.”
    Si nenek jelas sekali terlihat berbinar2 matanya : “Ya Allah terima ksh bnyk Nak. Alhamdulillah ya Allah kabulkan doa saya utk beli obat cucu yg lagi sakit.” Si nenek langsung jalan.

    Refleks aku panggil anak lelaki itu.
    “Siapa namamu ? Kelas berapa?”
    “Nama saya Radit, kelas 2, pak”, jawabnya sopan.
    “Uang jajan kamu sehari lima puluh ribu?'”
    ” Oh .. tidak Pak, saya dikasih uang jajan sama papa sepuluh ribu sehari. Tapi saya tidak pernah jajan, karena saya juga bawa bekal makanan dari rumah.”
    “Jadi yang kamu kasih ke nenek tadi tabungan uang jajan kamu sejak hari senin?”, tanyaku semakin tertarik.
    “Betul Pak, jadi setiap jumat saya bisa sedekah Lima puluh ribu rupiah. Dan sesudah itu saya selalu berdoa agar Allah berikan pahalanya untuk ibu saya yang sudah meninggal. Saya pernah mendengar ceramah ada seorang ibu yang Allah ampuni dan selamatkan dari api neraka karena anaknya bersedekah sepotong roti, Pak”, anak SD itu berbicara dengan fasihnya.
    Aku pegang bahu anak itu : ” Sejak kapan ibumu meninggal, Radit?”
    “Ketika saya masih TK, pak”
    Tak terasa air mataku menetes : “Hatimu jauh lebih mulia dari aku Radit, ini aku ganti uang kamu yg Lima puluh ribu tadi ya…”, kataku sambil menyerahkan selembar uang lima puluh ribuan ke tangannya.
    Tapi dengan sopan Radit menolaknya dan berkata : “Terima kasih banyak, Pak… Tapi untuk keperluan bapak aja, saya masih anak kecil tidak punya tanggungan… Tapi bapa punya keluarga…. Saya pamit balik ke kelas Pak”.
    Radit menyalami tanganku dan menciumnya.
    “Allah menjagamu, nak ..”, jawabku lirih.
    Aku pun beranjak pergi, tidak jauh dari situ kulihat si nenek penjual kue ada di sebuah apotik. Bergegas aku kesana, kulihat si nenek akan membayar obat yang dibelinya. Aku bertanya kepada kasir berapa harga obatnya.
    Kasir menjawab : ” Empat puluh ribu rupiah..”
    Aku serahkan uang yang ditolak anak tadi ke kasir : ” Ini saya yang bayar… Kembaliannya berikan kepada si nenek ini..”
    “Ya Allah.. Pak…”
    Belum sempat si nenek berterima kasih, aku sudah bergegas meninggalkan apotik… Aku bergegas menuju Pandeglang menyusul teman-teman yang sedang keliling dakwah disana.
    Dalam hati aku berdoa semoga Allah terima sedekahku dan ampuni kedua orang tuaku serta putri tercintaku yang sudah pergi mendahuluiku kembali kepada Allah.

    Semangat menyambut barokah Jumat penuh manfaat!
    Kiriman dari seorang Sahabat …..

    Suka

     
  2. Stop N' Go

    28 Oktober 2015 at 4:20 pm

    Wuihhh….yang naikinnya Jackie Chan Mas Brooo……….Kagak Nahaaaann

    Suka

     
    • mansarPost

      28 Oktober 2015 at 8:44 pm

      Jiaaahh.. Yang naik namanya Wimme kang.. asbak mode : on 😀

      Suka

       
  3. bloggoozir

    29 Oktober 2015 at 6:09 am

    wohh item karbon joss

    robot Yamaha aja nyemplak YZF-R1M

    http://www.goozir.com/2015/10/motobot-robot-concept-penyemplak-yamaha-yzf-r1m.html

    Suka

     

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

 
%d blogger menyukai ini: